Jumat, 13 Februari 2015

Menyandera Konsistensi Demi Angan Tak Pasti

Akhir-akhir ini publik gusar. Berjuta pasang mata fokus pada sebuah masalah "Maha" besar yang terkesan digantung dan dibiarkan terbengkalai. Tepat, masalah tersebut adalah proses pelantikan Kapolri. Lakon utama penentu konstelasi politik terkesan diam, acuh tak acuh menganggap ini bukan masalah besar. Sebuah keterampilan dan keberanian sebagai seorang pemimpin negara dan pemerintah terkesan tidak terefleksikan melalui sosok beliau yang terkenal tanggap.
Ketika publik menanti-nanti keberanian dan keterampilan beliau dalam hal berpolitik, beliau malah pergi entah kemana berkelakar urusan bisnis Negara. Ketika negara berkecamuk tak terkontrol dan saling menodongkan "senapan" satu sama lain antara Polri dan KPK, beliau malah raib sambil mengicaukan banyak alasan. Pandangan publik yang menilai Beliau masih sangat digantungi kepentingan politik seakan semakin menyeruak, sebabkan lunturnya legitimasi masyarakat kepada presiden.
Hari ini tepat seminggu setelah beliau memaparkan pada masyarakat bahwasanya akan menetukan keputusan terkait batal tidaknya melantik Kapolri baru. Rasanya tak mungkin ketika institusi seperti Polri yang membutuhkan perbaikan citra justru digawangi oleh Kapolri berekam jejak buruk.
To be continued...